dimas

bedtime story: my brain sized as big as peanut

jam 2 pagi, early morning ataukah late nite??
whatever..

hari ini tetap hari yg sama seperti biasanya. berkerumun menonton kerumunan yg sedang menonton kerumunan alat2 pencipta nada mengkoar-koarkan karyanya. (baca: nonton acara musik)

makan 1kali sehari, lagi2 mendapat sindiran pastelina tentang bagaimaa penjual makanan berjuang mancari makan dengan mengandalkan orang2 rakus yg hobi makan, dan menganggapku tidak membela hak mereka. damn shit man! belum tau dia mekanisme perutku spt punuk unta...



sun go kong:"biksu suci, ngapain sih kita ke barat mencari kitab suci??"
biksu: "ada pembenaran disana, teman.."
pat kai: "masi jauh gk sih?? cape tauuu.. kalo gk suruh si monyet aja ambilin pake awan kintoun! kan gk repot jadinya."
biksu: "jangan.. aku akan cerita kalau sudah sampai disana."

(500 tahun kemudian, telah sampai disana. kita yg ditemukan ternyata hanya gumpalan kertas kosong yg tak ada harganya)

sun go kong: "guru, aku gk ngerti knp kitab sucinya kok gini?? seharusnya ada pembenaran bagi kita semua. tau gitu mending naik awan aja dari kemarin.."
biksu: "dasar monyet.. kitab suci hanyalah hasil yg kita cari, sedangkan pembenaran merupakan proses. perjalanan ini yg membuktikan kita apakah kita mampu mencapai hasil, even its not to be worth of. ingatkah kau, perjuangan kita mencapai sini? itulah bentuk pembenaran sejati."

JOURNEY TO THE WEST, 1987




terkadang org lebih menghargai hasil daripada bagaimana mendapatkan hasil itu. siapa yg perduli apakah sang istri yg memasak untuk suaminya, ataukah ngrantang dari tetangga sebelah? yg penting si bapak bisa makan kan..

terkadang sesuatu hal kecil yg dianggap sepele, bisa menjad besar pengaruhnya. EndahRhesa bilang,
"uncle john penghuni rumah yg pendiam dan selalu diacuhkan, tiba2 dirindukan ketika ia mati kelaparan karena ia lupacara membuka mulut."


jam 2 pagi, am i still in conciousness or did i sleep-typing??
whatever...