dimas

jelek dirayu, dia menebak..

KOMPAS berada di medan magnet, susah mencerna arah dituju.
apa susahnya melupakan??
toh hidup bergetrak maju, tak menunggu.

Bodoh tiba gelisah, meratapi rayap menggerogoti tulang sayap.
sampai kapan??
tuhan bicara, salah Bodoh tidak mendengar.

cerita biasa antara hati, rasio, dan alam kesadaran.
ajakan teman untuk menanggapinya kurang meyakinkan.
apa yg kau tunggu, Bodoh??
apa selamanya, tidak pernah.

KOMPAS harus keluar, dia harus bangkit.
Bodoh dan KOMPAS adalah sama.
sama-sama terjebak dalam,
sama-sama mendayung.

begitu banyak Bintang Terang, kenapa engkau memilih Pelangi?
"karena berwarna.", sahutnya sambil memalingkan wajah ketus.
egois? bukan, engkau adalah senapan berpeluru satu.

bisikan Bintang Terang memanggil dan memeluk.
sinkronisasi munafik dan provokasi.
awas, dia berubah schizo.

jangan berbelok, KOMPAS!
kau akan menyiakan Bodoh.
lebih baik bodoh daripada dusta, bukan?
tidak, lebih baik bukan..
tuhan datang berwujud waktu.
cepat selesaikan, sebelum habis.

alam lain menjemputku dimana..
apakah kau tahu aku?



..bilangdiriku,panggilnamaku.
1987maretduapuluh..