dimas

harta yg paling berharga, adalah...


saya baru menyadari ternyata saya adalah orang paling individual, egois, kacang lupa kulit, skeptis, tidak peka, heart-less, sombong, dan sampah keluarga. bagaimana tidak? 3 tahun sudah di jakarta, 1 tahun tidak berjumpadengan orangtua saya, dan bahkan saya tidak ingat mereka sama sekali (bahkan untuk membahas mereka di blog yg sudah saya tekuni selama 3 bulan saja tidak pernah).

sedikit terharu membaca post dari abang saya, dan akhirnya benar2 menangis setelah menelepon ibu saya untuk sekedar membangunkannya solat subuh (yg walaupun pada akhirnya mendapat omelan, i dont care coz i missed you so!). mereka adalah tokoh idola saya: bunda, abang, ayah, dan adik2ku yg kembar.

mereka adalah cahaya, yg kadang menyilaukan hingga mataku tak kuat memandang, namun benar2 kubutuhkan.
this post is dedicated to you..

Hero #1: bundaku Hj. Sri Hadyas Kaheppy

beliau sudah berumur 50-an (saya lupa kapan tgl lahirnya, ya saya durhaka). sangat gemar memasak, walaupun sudah tua namun keahliannya memasak mengalahkan seluruh koki dunia bergabung menjadi satu. hanya berstatus sbg ibu rumah tangga, bukan lulusan mana2, gemar menggerutu, egois, dan minderan. bakat itu turun ke saya, well, hanya bagian egois dan minderan saja. but, the best way to define my mom is: sh's the most patience and loyal woman in the stars and universes. banyak masalah yg terjadi didalam keluarga selayaknya sebuah keluarga pada umunya, namun hanya beliau lah yg mampu menghadapinya dengan cara seperti itu. aku bilang dia bodoh, aku bilang dia jawa yg mau dipermalukan, tapi satu jawaban.
dia adalah penghuni surga dengan label kesabaran tak terhingga.
beliau adalah tanah, yg menyiangi kami buah hatinya.

Hero #2: ayahku H. Muhammad Arifin

jika kalian bertanya, siapakah lelaki yg paling saya benci di dunia ini? jawabannya adalah dia. tapi, jika kalian bertanya, siapakah lelaki yg paling saya cintai di dunia ini? jawabannya adalah dia. setiap manusia punya kesalahan, dan manusia punya alasan untuk memaafkan. beliau adalah seorang ilmuwan filosofi yg mendoktrin orang dengan motivasinya. penuh dengan teori dan rencana, wacana dan diskusi. seorang yg humoris, yg saya sendiri kadang tidak mampu mencerna leluconnya. satu hal yg penting, beliau selalu membedakan yg mana keluarga dan pekerjaan, yg mana di satu sisi baik dan ada keburukannya juga. beliau tidak suka melihat orang lain susah, tidak akan membiarkan kami mengalami kekurangan, baik fisik, materi, dan harmoni. seorang musisi sejati, yes i've learnt to play guitar by him. so much to say, even words cant describe.

Hero #3 : abangku Rachmadi Nustra Perdana

sebenernya rada2 malu juga nulis bagian ini, saya bukan tipe yg bisa mengekspresikan rasa sayang keluarga dengan benar. banyak sekali kisah2 dengannya, seperti ketika ia membuatkan spageti utk mama ketika dia berulang tahun, menghabiskan sepanjang malam menonton dvd dan berkomentar tentang betapa sampahnya dunia, sama2 ketekutan melihat kecoa di kamar, takut akan gelap, dan masih banyak hal yg kalo saya tulis akan membuat kalian menangis.

banyak sekali yg saya pelajari dari dia, mulai dari apa itu artinya hidup, teman, dan pengalaman. yes he's well experienced, he was lived in medan for 18years, then moved to bandung and lived there for 4years, next to arab (see? he has seen the world) for 2 years, and back again to medan.

mempunyai selera musik yg sangat2 jauh lebih maju daripada orang pada umumnya, kritik2 pedas thdp apapun yg bertentangan dengan idealisnya, ceroboh dan tidak becus, namun sangat peduli thdp keluarga

belum pernah pacaran! sisi positifnya adalah nilai ketidak-kontaminasi-an lelaki dari cengkraman wanita, yes i mean it. oh no, its not time to discuss bout women. but he's sure a good lover, best-bestfriend, a teacher and a brother.

Hero #4 dan #5: adik2ku Nurul Widyani Puspa Wardhani dan Nurul Widyanti Kusuma Wardhanti.

mereka kembar, dan sangat benci akan hal itu. tidak pernah terpisah, satu kelas mulai dari tk hingga smp. pernah suatu ketika saat menerima pembagian kelas di sma, mereka menangis saking gembiranya akhirnya tidak sekelas. dan sekarang mereka berkuliah, yg satu di universitas yg sama denganku, dan yg lainnya memilih untuk bersekolah di universitas ekonomi yg berlokasi di Setiabudi.

yg satu sangat pendiam dan analis, sementara yg lain cuek tomboy dan supel. i realized why they dont like being a twin, coz people recognized them as a twin! not as an person. what they did have to be always compared to others. kasian mereka.

saya kurang dekat dengan mereka, bukan tipikal abang yg siap ingin tau segala kelakuan mereka. cuma kadang2 saya suka bertanya, "siapaa pacar?", atau "ada duit gk buat besok?". basabasi seperti itu.

dari mereka saya belajar, being different is so special. uniqueness, i mean. dan saya berharap mereka bisa menjadi 'seseorang', literally 'a person' not twins. damn my family good! im the bad side, guess..

______________________________________________________________________

betapa keluarga bisa menjadi penyemangat hidup, dan saya baru menyadari hal itu detik ini.
yasudah, saya akan menelepon orangtua saya dulu. sekalian minta duit buat bayar kontrakan.

jgn pernah menyesali keluarga, karena satu2 nya hal yg nggak bisa kita pilih pada hidup kita adalah itu.

gravatar

The sweetest thing you've written so far. I wish I could write like this.

gravatar

uhmm..
so sweet..
love it..

gravatar

gw kangen mereka.
gw benci mereka, karena buat gw kangen..

gravatar

kampung aku jakarta sekarang uut! gk ada lagi rumah di medan. sial!

gravatar

anjing haha